Kamis, 20 Juli 2017

Rain

Its getting rain outside. 
She cry.
She broken heart two times, tonight.

Kamis, 05 Januari 2017

Pendaki dan Peta Usang


Langkah demi langkah bumi dipijak.
Peluhmu membanjiri dahi, menenteng keril penuh setinggi kepalamu.
Menyusuri hutan menuruni lembah mencumbu rimba-Mu.
Kau keluarkan kompas dan selembar peta usang.
Mengira-ngira apa langkahmu terlalu jauh dari tujuanmu,
atau menerka apa mungkin kau akan kehilangan arah dan tersesat
Lalu kau gunakan kompasmu dan mulai memutar-mutar petamu.
Mencari arah kemana mulai melangkah .
Menekadkan tujuan menuju hutan tak bertuan.
Lalu kau lipat kembali peta lama yang usang disimpan bagai azimat penentu selamat sang pendaki.

Minggu, 06 November 2016

Padamu yang mungkin tak peduli aku

     Kalau kau dan aku saling terhubung kalau memang seluruh alam semesta ini saling berkaitan dan bergantung satu sama lain apa kau bisa dengar suara hatiku? Apa kau bisa membaca pikiranku? izinkan aku titip salam rindu ini pada semesta, berharap kita terkoneksi pada sebuah kata. Cinta. Aku akan teriakan salam rindu mencoba menggetarkan molekul udara yang membawa pesan kata dan berharap akan sampai di telingamu, salamku dan juga hangat desah nafasku. Izinkan aku menebak alasan kenapa kau dan aku ada di dunia ini. Bukankah itu takdir yang menyatukan kita? Biarpun mustahil, kalaupun tak mungkin, bolehkah aku bermimpi? Kau mungkin jadi bunga tidurku, tapi aku tak mau karena kau hanya akan ada saat ku menutup mata untuk tidur dan menghilang bersama datangnya pagi. 
     Aku tak tahu nasib apa yang Tuhan takdirkan pada kita. Rasanya ingin aku bertaruh dengan Tuhan agar kau bernasib baik selalu. Aku tak butuh cinta. Mencintaimu adalah hal terindah yang diberikan Tuhan. Aku meminta padanya berharap doa-doa ku ini sampai ke langit. Aku mencintaimu secara sederhana, saat dimana melihatmu saja aku merasa bahagia. Hanya sesederhana itu. Kau dan aku. Biarlah hanya aku yang cinta, cuma aku yang rindu, padamu yang mungkin tak peduli aku.   
  

Minggu, 06 Maret 2016

Ah Kau ...

Ada segumpal rasa sakit, kecewa dan penyesalan dalam dada. Serupa duri yang mengakar dalam daging, terus tumbuh hingga memaksa untuk melesak keluar. Lebih sakit saat kau diamkan, tapi nyaris mati jika kau keluarkan. 

Minggu, 26 Juli 2015

Kisah Titik

Seperti hadirnya waktu yang tak pernah terasa terus berjalan
Hingga tak kukira aku sudah ada di penghujung kisah yang kita buat dulu
Masih terlihat jelas di benakku warna cerah ilalang yang kita petik bersama dulu kini warnanya hilang ditelan waktu
Juga angin yang menerbangkan dandelion yang ku genggam sambil berlari
Tapi kini aku sadar, kita tak pernah memulai sebuah kisah
Bagaimana mungkin bisa aku mengakhirinya?
Bagaimana aku bisa membubuhi titik sedang kau tak pernah memulai kata-katanya?
Aku mulai terjebak dalam imajinasiku
Kini tak ada lagi yang namanya kisah
Aku hanya perlu mengakhiri semuanya dengan titik
Dengan begitu tak ada lagi sambungan kisah yang tergantung karena sebuah koma yang tak berkesudahan
Hanya titik dan semuanya akan berakhir tanpa pernah tahu kapan kita memulai
Tinggal sebuah titik dan semua akan berakhir

Kamis, 16 Juli 2015

Kafe Kopi: Troublemaker Klenger

Kafe Kopi: Troublemaker Klenger:  Diikutsertakan dalam  lomba menulis cerpen Unexpected Ramadhan 2015 Karya:  Uzein Malam ini sesudah sholat tarawih kami berku...

Kamis, 02 Juli 2015

Simalakama

Begitulah dunia, banyak orang berkata bahwa hidup itu pilihan. Namun adakalanya kita harus memilih diantara dua pilihan yang buruk. Memilih yang manapun akan sama menyakitkan dan merugikan. Kadang orang-orang baiklah yang selalu terjebak pada keadaan ini. Dicurangi oleh keadaan hingga tepuruk karena termakan ketidakadilan. Dalam epos Mahabharata keadaan seperti ini ada pada saat Raja Salya diperdaya oleh Duryodhana. Bukankah hewan sebaiknya diberi makan yang banyak terlebih dahulu sebelum akhirnya disembelih dan dimakan? Duryodhana berusaha membuat Raja Salya senang hingga akhirnya Raja Salya merasa berhutang budi padanya kemudian kesempatan ini dimanfaatkan Duryodhana untuk meminta Raja Salya ada dipihaknya, padahal sebenarnya ia ingin berada dipihak pandawa. Ah! Dasar simalakama. Saat kau bertemu dengan dua pilihan buruk dalam hidupmu, yang sebenarnya kau pilih adalah kesakitan apa yang akan kau rasakan nanti.