Senin, 02 Juni 2014

Wahai Juwita Malamku, Indonesia

Wahai juwita malamku, Indonesia
Bintang tenggara di lautan teduh nan luas
Jamrud pesona indah di terik matahari khatulistiwa
Memandangmu tak kan pernah ku bosan
Dengan sejuta musim, sejuta wajah, sejuta senyum, sejuta perbedaan, tapi ku harap tidak dengan sejuta masalah
Di nadimu mengalir darah ratna
Harum ranum semerbak sebagai bunga kesuma bangsa
Tapi ku harap tidak mengalir darah busuk kecoa-kecoa tengik itu
Biru dan dalam samudra berombak melintang dari ujung sabang hingga merauke
Tapi ku harap nelayan cukup makan, dan kenal bangku sekolah
Nyiur nan indah meliuk melekuk di hembus angin timur
Tapi kuharap anginnya tak cukup dingin hingga menggigil anak jalanan di emper kota
Samudra di atas awan dengan matahari genit menyapa
Tapi teriknya kuharap tak membuat petani kewalahan karena sudah lelah terjerat tengkulak nakal
Wahai juwita malamku, Indonesia
Dimana senyummu yang ayu itu
Kejora mata indah nan syahdu itu
Apa sekarang sudah menjadi pelangi dan sungai air mata ?
Wahai juwita malamku, Indonesia
Permata terpendam timur Indonesia
Anugrah megah nirwana Sang Hyang Widhi