Kamis, 05 Januari 2017

Pendaki dan Peta Usang


Langkah demi langkah bumi dipijak.
Peluhmu membanjiri dahi, menenteng keril penuh setinggi kepalamu.
Menyusuri hutan menuruni lembah mencumbu rimba-Mu.
Kau keluarkan kompas dan selembar peta usang.
Mengira-ngira apa langkahmu terlalu jauh dari tujuanmu,
atau menerka apa mungkin kau akan kehilangan arah dan tersesat
Lalu kau gunakan kompasmu dan mulai memutar-mutar petamu.
Mencari arah kemana mulai melangkah .
Menekadkan tujuan menuju hutan tak bertuan.
Lalu kau lipat kembali peta lama yang usang disimpan bagai azimat penentu selamat sang pendaki.