Rabu, 28 Januari 2015

Antara Chairil Anwar, Tipler, Young and Freedman juga Francis Bitter



Young and Freedman mungkin sudah lelah karena sudah aku bolak-balik dengan malasnya, dan mereka berkata “Apa yang kau cari sebenarnya? Sepertinya kau sama sekali tidak mengerti.” Francis Bitter mendengus karena tak tersentuh lalu berkata, “Sepertinya kau tak membutuhkan aku, untuk apa aku disini dan dibiarkan hingga berdebu?” Chairil Anwar hanya tertawa, mengisap batang rokok yang diapitnya di jari lalu menghembuskannya dengan santai. Kemudian berkata pada Young and Freedman, “Hembus kau aku tak peduli”. Setelah itu dia menoleh kepada Francis Bitter, “Mampus kau dikoyak sepi”. Young and Freedman membisu, Tipler angkat bicara, “Lalu bagaimana dengan nasibku yang terkadang dilupakan?” Chairil Anwar menghembuskan asap rokok dari mulutnya dan berkata “Ah, jawab sendiri, nasib adalah kesunyian masing-masing”. Lalu dia tertawa tak henti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar